Selasa, 02 September 2014

" Say Love " Cerpen Sedih yangt Bikin Romantis

" Say Love " Cerpen Sedih yangt Bikin Romantis - cerita ini aku ambil dari kisah pengalamanku saat aku bertemu seorang gadi yang cantik dan membuatku terpesona dengannya, baca cerpennya berikut.

 

Sore ini, kuintip jendela kelasku, kulihat semburat warna langit yang cerah berwarna orange. Indah, tapi tak begitu kusuka, menurutku warnanya membuat hatiku sendu, sedih. Ku berjalan dari ruang kelasku, melewati koridor menuju halaman depan.
Tak terlalu kuperhatikan jalan maupun orang-orang di sekitarku yang berhamburan ingin segera pulang ke rumah masing-masing, setelah kegiatan ekstrakurikuler yang melelahkan, maupun karena jam tambahan.
Tiba-tiba, aku merasakan diriku menabrak sesuatu, bukan tembok, karena kurasakan ada sebuah tangan yang menahan pinggangku hingga aku tak melesat ke tanah. Lalu tangan itu membantuku membenarkan posisiku hingga aku berdiri dengan normal lagi.
“Rose?” sosok familiar di depanku memberiku ekspresi penuh tanya, suaranya begitu lembut dan perhatian
“Ah, Sam...” nadaku lemah, mungkin ekspresiku sangat buruk sekarang
“Kamu mau pulang?” seakan membaca pikiranku, ia tau bahwa aku tak ingin membicarakan tentang hal yang akhir-akhir ini ditanyakan orang padaku, tentang Nara.
“Iya, mungkin jalan kaki. Aku ngga bawa mobil hari ini.”
“Mau aku anter?”
“Tapi, aku lagi pengen jalan kaki.”
“Aku temani?”
“Mobilmu?”
“Aku telfon orang buat ngambil” ia menatapku lekat-lekat “ya?”
“Oke”

Lalu kami berjalan, diam, namun sama sekali bukan diam yang kikuk. Namun diam yang seakan-akan memanggil kembali memori di masa kecil kami, saat kami selalu pulang sekolah bersama, terkadang kami main hingga petang, lalu ia dimarahi ibuku , tapi herannya ia selalu tertawa setelah dimarahi, seakan tidak menyesal telah mengajakku bermain hingga petang. Dan lebih herannya lagi, ibuku pun selalu mengijinkanku bermain bersamanya.
Dulu kami selalu bersama, bermain, sekolah, belajar di rumah, hampir setiap waktu kami selalu bersama.
Masih tersimpan jelas di memoriku saat-saat ia selalu menjagaku, ia melindungiku dari sekelompok anak nakal yang ingin merebut es krim-ku. Dengan berani, ia menyuruh mereka untuk berhenti menggangguku, ia sangat berani, walaupun tau ia kalah jumlah. Sebaliknya, aku sangat pengecut, hanya bisa menangis dan mengintip dari balik bahunya. Mereka memang tidak jadi merebut es krim-ku, namun sebagai gantinya mereka mengajak Sam berkelahi, keroyokkan. Mereka mendorong Sam hingga menabrakku dan menjatuhkan es krim-ku, lalu aku menangis keras, hingga merebut perhatian orang-orang, dan anak-anak itu pun kabur. Lalu Sam menghampiriku dan berkata ‘Rose, maaf, es krim-mu jatuh. Aku beliin lagi ya? Jangan nangis...’

Aku menghentikan langkahku saat kami tiba di sebuah taman yang dipenuhi bunga matahari. Tempat ini belum berubah, tempat dimana dulu kami sering bermain kemari saat masih duduk di bangku SD. Kupandangi hamparan bunga matahari yang terlihat lebih indah saat terkena cahaya matahari yang hampir terbenam.
“Rose?” Sam menghentikan langkahnya, lalu berjalan menghampiriku dan berhenti tepat di hadapanku.
“Kamu inget ngga, dulu kita sering main kesini?” aku tersenyum lemah, mengingat masa kecil kami. Ia mengangguk.
“Kamu ngga apa-apa kan?” raut wajahnya sama seperti biasa, raut wajah yang selalu mengkhawatirkanku “Rose?”
“Nara-“ kurasakan kedua mataku panas, pandanganku kabur, dan baru sadar bahwa aku sedang menangis saat kurasakan air mataku jatuh, membasahi pipiku. “Aku putus sama dia...”

Ia menyodorkan sapu tangan padaku, lalu diusapnya pipiku menggunakan sapu tangannya. “Aku tau...” jawabnya.
“Aku tau, papanya ngga pernah setuju sama hubungan kami. Tapi, dia ngga pernah sekalipun nyoba buat ngeyakinin papanya, ngga pernah sekalipun ngijinin aku buat ngambil hati papanya biar dia bisa nyetujuin hubungan kami.” Air mataku mengalir deras tak terkendali “Akhirnya... Akhirnya dia lebih miilih buat ninggalin aku. Padahal, kami sama sekali belum pernah nyoba buat ngeyakinin papanya, belum pernah sekalipun...” setelah ia membiarkanku menangis untuk beberapa saat, akhirnya ia mulai bicara...
“Rose... Aku senang kamu putus sama Nara.” Mataku terbelalak, nafasku tertahan untuk sesaat, kupandangi ia dengan tatapan tak percaya.

“Sam??” kusipitkan mataku, menuntut jawaban.
“Aku senang kamu putus ama dia. Tapi, aku ngga bisa liat kamu sedih, nangis.” Aku bingung, apa yang sedang ia bicarakan?’“Apa kamu inget? Dulu, waktu kita kecil, kamu sering banget nangis. Tapi kamu langsung diem kalo aku kasih es krim.” Ia tertawa kecil, lalu tersenyum dan memandangku lembut.
“Iya...” aku pun tersenyum, mengingat kembali memori tersebut dan mengabaikan kebingunganku “Aku juga inget, dulu aku pernah jatuh pas kita main kejar-kejaran. Lututku berdarah, trus nangis.” lalu Sam di masa kecil menghampiriku dengan ekspresi penuh kekhawatiran ‘Rose? Sakit ya? Jangan nangis...’ aku yang cengeng, bukannya diam malah menangis semakin keras. Lalu ia menawarkanku untuk naik ke punggungnya ‘Ayo, aku gendong kamu pulang.’ Dan ia benar-benar menggendongku ke rumah, namun berhenti di jalan untuk membelikanku es krim, dan aku menikmati es krimku sembari digendong olehnya, melupakan rasa sakit di lututku.
“Tapi kamu udah jarang nangis sejak masuk SMA. Sejak kamu kenal Nara, sejak kamu mulai jauh dari aku, sejak kita ngga pernah main berdua lagi.”

“Sam...”
“Aku ngga tau, aku harus seneng ngeliat kamu bahagia, atau harus sedih kita ngga bisa main bareng kaya dulu lagi.” Ia tersenyum sedih “yang aku tau, aku ngga suka liat kamu nangis. Aku rela ngapain aja, mbeliin kamu es krim sebanyak mungkin, atau apapun, asalkan kamu ngga nangis.”
“Kenapa?”

“Karena, kalo kamu sedih, aku juga sedih.” Ia menempelkan telapak tangan kanannya pada dada kirinya “Di sini, jadi sakit.” Lalu diraihnya kedua tanganku, dan ditatapnya mataku lekat-lekat “Aku ngga mau kamu sedih, Rosalie...” Ia tetap sama dengan Samuel yang dulu, Samuel yang aku kenal sejak kami berumur 6 tahun, Samuel yang selalu mengkhawatirkanku, menjagaku, dan mengatakan ‘jangan nangis, Rose...’ atau ‘aku beliin es krim, ya?’ untuk membuatku berhenti menangis. Lalu aku sadar, kalau selama ini aku melakukan kesalahan, kesalahan yang tak termaafkan. Karena aku telah mengabaikannya selama dua setengah tahun terakhir, walaupun aku tak berniat demikian. Aku hanya terlalu sibuk dengan cinta pertamaku, Nara. Dan lambat laun aku semakin jauh dari Sam, frekuensi pertemuan kami berkurang, dan akhirnya benar-benar tak saling bicara. Benar-benar mengabaikannya, seseorang yang selalu ada di sampingku, yang selalu mengkhawatirkanku, yang selalu menjagaku, seseorang yang ternyata sangat kubutuhkan. Seseorang yang ternyata punya tempat di hatiku, bahkan menempati posisi yang lebih penting dari Nara, pacar pertamaku.
“Bego...” tangisku semakin keras
“Eh???” kali ini dia benar-benar kebingungan. Kulepaskan kedua tanganku yang ia genggam untuk menutup wajahku dan menangis sejadi-jadinya

“Kamu bego, Sam!!!”
“Hah?” kedua alisnya tertaut
“Kenapa ngga bilang kalo kamu suka sama aku???” kutoyor kepalanya dengan tangan kananku, lalu aku tertawa, sambil menangis.
“Aku...” ia mengusap dahinya, kedua matanya memandangi tanah di bawah kami. Pipinya memerah.
“Hahahahaaa”
“Apa?” ia memandangiku lagi, pipinya masih merah.
“Ekspresimu sekarang persis cewek-cewek pemalu yang ada di komik waktu ketemu cowok yang disukai.” Kuseka air mataku, entah air mata kesedihan yang tadi, atau air mata akibat aku menertawainya.
“Aku suka kamu” kali ini pipinya sudah tidak lagi memerah, ia memandangku lekat-lekat lagi. Aku berhenti tertawa, lalu tersenyum, kupandangi kedua matanya, lalu aku menghambur ke pelukkannya, dan kembali menangis.
“Bego!!!”

“Lho?” meskipun bingung, namun ia balas memelukku, kemudian tersenyum, dan aku tau aku tidak perlu menjawab pernyataan suka darinya, aku tau ia akan selalu ada di sisiku (kali ini di pelukkanku), menjagaku seperti biasa, melindungiku, menghiburku agar tidak menangis..... “Kamu mau es krim?” kujawab pertanyaannya dengan senyuman, dan kugandeng tangannya, lalu kami berjalan pulang
(kami mampir ke toko es krim di perjalanan pulang).

 sekian dulu cerpen saya semoga dapat menginspirasikan kalian para ahabat remaja separti ungkapan hati
THANKS SEE YOU BYE BYE...

Senin, 01 September 2014

Cara Remaja Agar Berpenampilan Menarik

Cara Berpenampilan  Menarik untuk Remaja - Banyak Remaja merasa sulit dalam berpenampilan rapi, oleh sebab itu berikut ini adalah mengenai bagaimana berpenampilan rapi karena penampilan sering sekali menjadi masalah saat bertemu dengan pujaan hati. Berikut Cara Berpenampilan  Menarik untuk Remaja :


1. Kesesuaian Ukuran.

Ukuran yang pas akan terlihat lebih rapi, karena ini merupakan hal yang paling penting dalam penampilan. Banyak remaja mengenakan pakaian bergaya hip-hop yang kedodoran.

2. Simple

Gunakan pakaian yang sederhana karena jika terlalu banyak hiasan akan kelihatan norak.

Pemilihan warna pakaian jangan lebih dari 3 warna.

Jangan menggunakan aksesoris lebih dari 3 macam.

Jangan pula berpenampilan seperti rock star, kecuali jika Anda memang anak band.

3. Kasual

Pakaian kasual sering sekali diangap terlalu formal tetapi sebenarnya pakaian ini akan membuat anda kelihatan lebih rapi. Tambahkan beberapa aksesoris atau pemanis lain. Anda bisa lihat contohnya di majalah-majalah fashion.

4. Serasi

Dalam berpakaian maka harus serasi antara baju dengan celananya. misalkan Jika Anda menggunakan atasan jacket atau blazer corduroy, gunakan bawahan seperti jeans atau celana kargo.

5. Cari Teman Belanja

Ajaklah teman bila perlu ajaklah lawan jenis saat membeli pakaian karena biasanya lawan jenis lebih pintar menilai pakaian yang cocok di badan kita.

6. Pakaian Sesuai Tema Acara

Pastinya tidak pantas sekali jika anda menggunakan pakaian batik atau long dress saat berpergian ke kebun binatang.

Jadi sesuaikan pakaian anda dengan acara yang akan di datangi, juga dengan orang lain yang datang pada acara tersebut.

7. Jangan Remehkan Detail

Jangan lupa untuk memperhatikan asesoris yang di gunakan karena akan membuat penampilan anda menjadi lucu.

Perhatikan scarf, dasi, Jam Tangan atau ikat pinggang Anda.

8. Gunakan Sepatu Terbaik

Sepatu sering membuat penampilan anda menjadi aneh padahal baju dan celana yang dikenakan sudah sangat rapi.

Hal - hal yang perlu di perhatikan di sepatu adalah kebersihan, warna dan jenisnya.

Kebanyakan remaja tidak mempedulikan keadaan sepatunya, tunjukan kepada orang lain bahwa Anda remaja berkelas dengan memiliki sepatu terbaik, karena hal ini adalah cara tercepat untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda peduli dengan diri Anda.

9. Hindari Logo Pada Pakaian

Pakaian yang berisikan logo - logo apalagi dengan ukuran yang relatif besar akan membuat penampilan anda seperti spanduk yang sedang berjalan. (kecuali baju Klub Sepak Bola)

10. Trend

Adakalanya pakaian yang sedang ngetrend tidak cocok dengan pakaian anda.

Jika ada sedang pakaian trend sebaiknya anda coba dahulu dan diskusikan dengan orang lain apakah cocok dengan badan anda jika tidak cocok maka jangan di paksakan.

Gunakan pakaian yang nyaman untuk Anda, lalu tambahkan beberapa aksesoris atau pernak-pernik.

11. Fungsi Pakaian Dalam

Pakaian Dalam sangat berguna untuk menyerap keringat, minyak atau kotoran pada tubuh. Pakaian dalam juga berfungsi agar Anda tidak harus selalu mencuci pakaian luar Anda, dan agar tetap baik dan awet.

12. Bereksperimen dengan Style

Cobalah untuk mencoba berbagai jenis pakaian dan yang mana yang cocok dengan diri anda. Pelajari hal-hal baru dalam fashion, cara berpakaian.

Jangan pernah takut mencoba dan Jangan takut membuat kesalahan! Banyak remaja yang takut mengekspresikan diri mereka melalui style.

13. Parfum yang sesuai.

 
Adakalanya seorang lelaki menggunakan parfum yang berlebihan sehingga aromanya bukan  lagi wangi tetapi terlalu menyengat di hidung orang lain.

Hal ini akan membuat orang kurang suka dengan penampilan anda termasuk parfum anda.

.

Sekian tips - tips berpakain yang menarik untuk para Remaja, semoga bermanfaat yahhh.... Terima Kasih...